>
>
>
>
Dorong Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) sama-sama menurunkan suku bunga acuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Langkah ini diambil untuk merespons inflasi yang terkendali serta menjaga likuiditas di pasar keuangan. Berikut update kondisi pasar yang bisa kamu pantau untuk mencari peluang cuan.
Apa yang Terjadi?
The Federal Reserve (The Fed) mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), menjadi 4,75%-5,00% dari sebelumnya 5,50% pada 18/09 waktu AS.
Kenapa?
Pemangkasan ini dilakukan untuk memperkuat ekonomi AS, dengan inflasi mendekati target 2% dan tingkat pengangguran yang meningkat. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga dan mengontrol pengangguran.
Proyeksi?
The Fed memproyeksikan suku bunga akhir tahun sekitar 4,4%, setara dengan 4,25%-4,5%. Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 6-7 November dan 17-18 Desember.
Dampak?
Penurunan suku bunga berpotensi menarik arus modal asing ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, karena imbal hasil yang lebih menarik. Ini dapat memperkuat nilai tukar rupiah dan mendorong IHSG bergerak lebih positif.
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 6% pada 18/09. Suku Bunga Deposit Facility kini 5,25%, dan Suku Bunga Lending Facility menjadi 6,75%.
Apa Selanjutnya?
BI masih membuka kemungkinan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Langkah-langkah yang diambil meliputi:
Dampak Positif:
Pemotongan suku bunga ini diharapkan mendorong pertumbuhan pasar obligasi dan saham, serta membantu pemulihan ekonomi dengan meningkatnya permintaan domestik. Pasar memperkirakan bahwa BI mungkin akan melakukan pemangkasan suku bunga lagi sebesar 25 bps bulan depan, sejalan dengan kebijakan The Fed.
Setelah pemangkasan suku bunga, nilai tukar Rupiah tetap stabil di level Rp 15.330/US$ pada penutupan 18/09.
Rupiah diperkirakan akan menguat lebih lanjut berkat imbal hasil yang menarik, inflasi rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 4,7% – 5,5%, dengan rata-rata 5,1%.
Sementara itu, Indeks Dollar (DXY) naik tipis +0,05% ke level 100,94 setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps.
Reksa Dana Pendapatan Tetap (Cipta Bond) & Reksa Dana Saham (Rencana Cerdas)
Informasi atau rangkuman dari PT Bank Nationalnobu Tbk akan selalu diperbaharui setiap minggunya. Informasi ini hanya sebagai salah satu sumber informasi bukan sebagai rekomendasi untuk menawarkan pembelian efek, komoditas atau produk Investasi lainnya atau untuk melakukan perjanjian Investasi dan atau valuta asing. PT Bank Nationalnobu Tbk tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin atas isi, keakuratan ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Informasi atau rangkuman yang tercantum diperoleh dari sumber dibawah ini.
Sumber: CNBC, Bisnis Indonesia, Kontan, Bloomberg, Trading Economics
Belum punya nobu Go? Download sekarang!
Anda akan menerima informasi mengenai berita terbaru dan juga berbagai penawaran promo menarik Bank NOBU langsung melalui e-mail Anda.
SELESAI